METODOLOGI PENELITIAN

Minggu, 18 Oktober 2009

4.1 tahapan dalam penelitian

Adapun tahapan dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut



4.2 Metode Penelitian


Karena objek atau wilayah data yang menjadi subjek penelitian merupakan suatu fenomena atau gejala yang terjadi pada PT. Sumatera Berlian Motors Medan, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian studi kasus. Menurut arukunto (2000), penelitian studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan secara intensitif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisme, lembaga atau gejala gejala tertentu.
Menurut Arikunto ( 2002) pada penelitian studi kasus apabila ditinjau dari wila yahnya, mempunyai populasi dan sample yang sangat sempit. Maka dalam penelitian kali ini tidak ada polpulasi atau sampelnya, tetapi langsung keseluruhan dari kasus persediaan dan penggunaan bahan baku BBM pada PT. Sumatera Berlian Motors Medan dari tahun 2006 – 2008.

4.3 Variabel Penelitian
Sutrisno Hadi dalam Arikunto menjelaskan bahwa variable merupakan gejala yang bervariasi ( Arikunto, 1992 ). Sedangkan menurut Arikunto sendiri variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu peneltian
1. Persediaan bahan baku BBM dengan indicator jumlah pemakaian bahan baku BBM
2. Economic Order Quantity (EOQ)
a. Pemesanan kembali ( Reorder point )
b. Persediaan pengamatan ( safety stock )
c. Total Inventory Cost / Biaya simpan dan biaya pesan.

4.4. Metode Analisis

1. Statistical Quality Control
SQC atau yang disebut juga dengan statistical quality control, merupakan mode yang dapat digunakan untuk memutuskan apakah akar, melaksanakan penyelidikan atau tidak melakukan penyelidikan terhadap penyimpangan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Untuk menentukan peyimpangan tersebut layak diteliti, nantinya akan ditentukan terlebih dahulu nilai UCL ( Upper Control Limit ) dan nilai LCL ( Lower Control Limit). Penentuan UCL dan LCL dipengaruhi oleh rumus-rumus :
X = Sample Average
X = Average of sample Average
R = Sample Range
R = Average of sample range
UCL = X + A2 R
LCL = X - A2 R ( Supriyono, 1999)
Daerah UCL dan LCL menunjukan bahwa penyimpangan yang terjadi masih berada dalam keadaan " in ccntrol " sehingga tidak perlu diselidiki. Tetapi jika penyimpangan teriadi di luar daerah tersebut, maka penyimpangan.tersebut perlu untuk dilakukan penyelidikan.

2. Persediaan Minimum
Persediaan ini disebut dengan persediaan penyelamat ( safety stock). Besarnya persediaan pengaman dapat diketahui dengan rumus :
SS = Z6
Dimana :
6 : Standar deviasi
Z : Standar Normal deviasi (Eddy Herjanto, 1999)
3. Besarnya pesanan Standar
Besarnya jumlah pesanan standar didasarkan atas pertimbangan efisiensi, yang disebnt dengan jumlah pesanan yang ekonomis ( Econornic Order Quantity ) dapat dicari dengan
EOQ = 2DS H
Dimana :
EOQ : Jumlah pesanan ekonomis
D : Jumlah kebutuhan barang ( unit / tahun )
S : Biaya pt mesanan ( rupiah / pesanan )
H : h x c = Ftiaya penyimpanan ( rupiah / unit / tahun )
(Eddy Hecj anto, 1999)]
4. Persediaan Maksimum
Besarnya persediaan maksimum yang sebaiknya dimiliki perusahaan adalah jumlah dari pesanan standar ( standar order ) atau EOQ ditambah dengan besarnya persediaan pengaman (safety stock) atau dengan rumus :
MI = EOQ + SS
Dimana :
MI : maksimal Inventory
SS : Safety Stock
5. Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Titik pemesanan kembali ditetapkan dengan cara menambah penggunaan selama waktu tenggang dengan persediaan pengaman atau dengan rumus :
ROP = (DxL)+SS Dimana :
ROP : Titik pemesanan Ulang
D : Tingkat kebutuhan per unit waktu
SS : persediaan Pengaman ( safety stock)
L : waktu tenggang
6. TIC( Total Inventory Cost
Untuk melihat jumlah biaya persediaan optimal adalah dengan berpedoman pada perhitungan EOQ yang dalam hal iroi digunakan TIC dalam rumus rupiah ( Buffa, 1596 )
TIC Rp = 2.D.S.h Dimana :
D : Jumlah Kebu.tuhan Barang ( unit l tahun )
S : Biaya Pemes,anan ( rupiah / pesanan )
H : Biaya Penyimpanan ( rupiah l unit / tahun )

7. Pengujian Hipotesis ( uji t )
Untuk menganalisis adanya signifikansi, rnaka digunakan uji t atau Nest. Apabila akan menganalisis hasil eksperimen yang menggunakan pre test dan post test one group design, maka rumus yang digenakan menurut arikunto ( 2002 : `O-A ), adalah : Md
Dimana :
Md
Ed N
I XZd = Yd' -
N
Keterangan :
Md : Rata rata dari perbedaan total inventory cost menurut perusalnaun dan Iolcrl inventory cost berdasarkan E;OQ
Xd : devia,5i masing masing subjek ( d - Md )
YXZd : jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
~ d :Jumlah dari perbedaan inventory cost menurut perusalraan dan total inventory cost menurut EOQ Seclangkan b;riteria hipotesis yang d,jgunakan adalah taraf signifikansi 5 % . Ho diterirna jika t hit < t tabel, dan Ho ditolak jika t hit > t table.


4.5 Pengumpulan Data


1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa cata;an, traAkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, agenda, dll. ( Arikunto, 1997 :
ini diharapkan akan diperoleh data rnengenai jumlah pembelian dan penggunaan bahan ba.ku BBM, biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. 2. Metode Wawancara
Yaitu suatu metode dengan melal:ukan tanya jawab terhadap responden. Metode ini digunakan untuk memperkuat analisis dari metode sebelumnya. Salah satu data yang diperoleh dengan metode ini yai•u tentang sejarah singkat dan gambaran umum PT. Sumatera Berlian Motors Medan

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © Tugas Akhir Skripsi